Sejak pandemi covid-19 masuk ke Indonesia, banyak orang berjualan Pizza Hut dipinggir jalan dengan harga 100ribu dapat 4 box pizza. Pemandangan seperti ini terlihat di beberapa sudut kota Yogyakarta. Selain di ibu kota Jakarta, hal ini mungkin banyak juga ditemui di kota-kota besar lainya.
Dari beberapa informasi bahwa ini adalah salah satu startegi perusahaan yang sedang terkena dampak dari PSBB dan larangan dine in atau makan ditempat. Selain itu, langkah ini dilakukan untuk menghindari pengurangan karyawan karena PHK.
Satu hal yang saya akui jempolan adalah, strategi menarik “Uang Cash” dari masyarakat tingkat menengah sampai bawah. Dimana, orang yang tidak pernah makan pizza dari Brand Pizza Hut, sejak corona bisa menikmatinya.
Disatu sisi saya juga bertanya-tanya apakah nanti brand awarness Pizza Hut tidak turun?? Karena tidak adanya ruang antara harga dan segmen pasar yang berbeda antara kelas menengah dan kelas bawah. Saya memprediksi akan ada penurunan brand dari Pizza Hut, dari golongan atas menjadi kelas golongan bawah.
Tapi tak lama mereka membiarkan brand nya akan turun, baru beberapa hari ini (april 2021) ada iklan di media elektronik tentang “Pizza Limo” yaitu pizza yang panjangnya 1 meter dengan harga 229rb.
Saya langsung “klik” Ow….. ini rupanya manuver berikutnya, sdh bisa ditebak, kelas mana yang di sasar dan uang berapa yang akan di dapat secara cash.
Secara tidak langsung kelas Hedonis yang disasar, tapi demi instagramable orang2 dipaksa untuk menjadi kaum hedonis agar bisa berfoto dengan Pizza 1 meter.
Ckckck…. Mereka tak henti2 berinovasi produk dan improvisasi strategi pemasaran di tengah-tengah keadaan yang masih bisa dibilang belum menentu, memaksa lidah orang Indonesis untuk terbiasa dengan rasa tepung bumbu yang di campur dengan daging hehehe
Satu lagi yang menarik bagi saya adalah, Pizza Hut telah menjadi inspirator dan motivator secara tidak langsung bagi masyarakat kita. Terbukti sampai hari ini (04/2021) banyak orang berjualan pizza dipinggir jalan dengan konsep mirip pizza hut.
War biasah….Tak perlu pakai strategi “Marketing Empaty” seperti yang dilakukan Burger King yang menyuruh orang beli makanan di Mc Donalds dll.
Leave a reply