Selama adanya pandemi COVID-19 segala sesuatunya kini tidak lagi sama. Mulai dari aktivitas keseharian hingga strategi bisnis perusahaan harus mengindahkan protokol kesehatan. Terutama strategi marketing yang mau tidak mau bergeser ke ranah digital. Mungkin tidak 100% strateginya berpindah dari event offline menjadi online, akan tetapi hampir pasti bobotnya lebih berat ke ranah digital.
Ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi Anda pelaku digital marketing, namun tanpa adanya penyesuaian strategi maka kesempatan ini justru dapat menjadi bumerang bagi keberlangsungan bisnis Anda. Untuk membantu Anda membayangkan apa yang bisa dilakukan untuk menjadikan digital marketing sebagai ujung tombak penjualan, promosi, serta membangun engagement dengan customer, simak penjelasan berikut.
- Ada baiknya menyisipkan pesan kepedulian terhadap situasi yang berkembang di masyarakat, atau edukasi mengenai kesehatan dalam kepsyen media sosial maupun email marketing. Ingatkan follower untuk selalu menjaga jarak dengan orang lain serta mencuci tangan lebih sering lagi dengan air dan sabun.
- Fokus pada pain atau masalah yang dihadapi oleh pelanggan. Dengan demikian Anda memiliki kesempatan untuk membangun hubungan baik dengan mereka. Bila data yang Anda dapat menyatakan bahwa terjadi kelangkaan masker, Anda bisa mengkolaborasikan CSR perusahaan dengan memberikan masker kepada warga sekitar. Jangan lupa untuk mem-posting di media sosial agar semakin banyak masyarakat yang mengetahui..
- Sesuaikan pesan yang Anda komunikasikan dengan jenis bisnis dan tone of voice khas merek Anda. Bila klien Anda adalah pusat kebugaran, bisnis akan seret karena member takut dan dilarang datang di tempat dimana terdapat keramaian. Lalu bagaimana caranya agar bisnis tetap bisa berjalan? Coba buat video tutorial latihan ringan yang bisa dilakukan di rumah supaya kondisi tubuh tetap prima. Kreativitas seperti ini selain mengedukasi juga bisa meningkatkan engagement berupa komentar maupun pernyataan seputar topik olah raga.
- Kondisi pandemi saat ini membuat segala sesuatunya tidak menentu. Perubahan peraturan pemerintah bisa saja berubah dalam hitungan jam. Perhatikan konten yang Anda post beberapa jam atau menit lalu, apakah masih relevan dengan situasi terbaru. Jika ada konten yang sudah tidak relevan dengan situasi terkini, jangan ragu untuk mengedit kepsyen Instagram feed merek Anda.
- Promosikan produk Anda dengan metode social commerce sehingga calon pembeli bisa melakukan transaksi di postingan atau story yang Anda unggah. Ini bisa Anda lihat di Instagram dengan mengarahkan link ke website produk atau pun nomor pesan instan yang bisa Anda atur sesukanya.
- Perbarui SEO Anda, karena biarpun tahun lalu merek Anda ada di halaman satu Google Search, belum tentu tahun ini berulang. Malahan bisa jadi membahayakan ranking website Anda.
Pelaku digital marketing kini harus lebih gesit dan kreatif lagi mengingat kelangsungan bisnis di masa pandemi semakin bergantung pada ranah online. Ini sekaligus menggugah pemikiran mereka yang masih berpikir konvensional bahwa digitalisasi memang sudah menjadi keharusan dan bukan lagi pilihan.
Sumber: startupssanantonio.com; socialmediatoday.com
Leave a reply